Macam - macam Perangkat Jaringan Komputer
Perangkat jaringan komputer adalah perangkat yang digunakan untuk mencapai tujuan dari jaringan komputer, yaitu :
a. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
b. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
c. Akses informasi: contohnya web browsing
Terdapat
sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah
LAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur
LAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :
Untuk
memfungsikan PC Stand Alone agar dapat berkomunikasi dengan PC lain,
diperlukan Network Interface Card (NIC). NIC berfungsi menghubungkan PC
dengan media yang digunakan.
2. Kabel
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu:
1. Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
2. Coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu:
a. Thin (thinnet)
Kabel jenis ini lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih murah daripada kabel thick.
b. Thick (thicknet)
Lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya labih jauh daripada thin, dan harganya lebih mahal daripada thin.
Kelebihan:
• Hampir tidak terpengaruh noise
• Harga relatif murah
Kelemahan:
• Penggunaannya mudah dibajak
• Phick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
2. Twisted Pair
Kabel ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah RJ-45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
a. STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.Shielded Twisted Pair juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
b. UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel Unshield Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Kelebihan:
• Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
• Mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
• Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
• Mudah terpengaruh noise (gangguan)
3. Fiber Optic (Serat Optik)
Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Multi mode
Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
b. Single mode
Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.
Kelebihan:
• Ukuran kecil dan ringan
• Sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
• Redaman transmisinya kecil
• Bidang frekuensinya lebar
Kelemahan:
• Instalasinya cukup sulit
• Tidak fleksibel
• Harga relatif mahal
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu:
1. Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
2. Coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu:
a. Thin (thinnet)
Kabel jenis ini lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih murah daripada kabel thick.
b. Thick (thicknet)
Lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya labih jauh daripada thin, dan harganya lebih mahal daripada thin.
Kelebihan:
• Hampir tidak terpengaruh noise
• Harga relatif murah
Kelemahan:
• Penggunaannya mudah dibajak
• Phick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
2. Twisted Pair
Kabel ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah RJ-45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
a. STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.Shielded Twisted Pair juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
b. UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel Unshield Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Kelebihan:
• Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
• Mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
• Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
• Mudah terpengaruh noise (gangguan)
3. Fiber Optic (Serat Optik)
Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Multi mode
Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
b. Single mode
Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.
Kelebihan:
• Ukuran kecil dan ringan
• Sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan
• Redaman transmisinya kecil
• Bidang frekuensinya lebar
Kelemahan:
• Instalasinya cukup sulit
• Tidak fleksibel
• Harga relatif mahal
3. Switch
a. Gambar Switch
Switch jaringan (atau switch
untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging
transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :1. Manageable Switch
Adalah
switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa
perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan
switch non manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari
kelebihan yang dimiliki oleh manageable switch itu sendiri. Berikut
adalah kelebihan switch manageable :
1. Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
2. Pengaturan access user dengan access list
3. Membuat keamanan network lebih terjamin
4. Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
5. Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.
Adalah
switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah siap pakai
tinggal pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di seting.
Harga switch Non Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable
Switch Namun apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak
akan bisa melakukan troubleshooting dengan mudah karena switch nya tidak
bisa diapa-apakan. Problem yang paling sering terjadi diantaranya IP
address conflict, tidak bisa connect dll. Apabila jaringan sudah mulai
tersebar di berbagai area, akan sangat sulit melakukan troubleshooting
computer mana yang menyebabkan masalah tersebut.
b. Karakteristik Switch
Switch utamanya
disajikan untuk ethernet. Memiliki konfigurasi port yang beragam dari 5
port hingga puluhan port. Juga mendukung kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps
atau keduanya (dual speed).
Karakterisktik Switch :
1. Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
2. Dapat menginspeksi data yang diterima
3. Dapat menentukan sumber dan tujuan data
4. Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
5. Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.
1. Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
2. Dapat menginspeksi data yang diterima
3. Dapat menentukan sumber dan tujuan data
4. Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
5. Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.
c. Cara Kerja Switch
Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain
tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch
jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara
menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan
langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan
d. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan:
Klien
Performance Karena sistem tertentu yang melekat pada switch hanya
melihat informasi secara eksplisit ditujukan kepada NIC, ada sedikit
overhead waktu yang dihabiskan membuang paket yang tidak perlu membaca.
Throughput yang lebih tinggi: Karena hanya lalu lintas yang relevan
diturunkan jaringan setiap pelabuhan, setiap NIC mendapatkan paket
sendiri dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain terikat
dengan NIC beralih. Ini berarti sebuah tombol dapat mengatur volume
total yang lebih besar data dalam transit pada waktu tertentu.
Kekurangan :
Switch Jika
saklar cukup mahal untuk memasukkan “port mirroring” kemampuan, suatu
sniffer adalah penggunaan terbatas pada sebuah switch karena switch
secara otomatis menyaring lalu lintas yang ingin diperoleh sniffer.
3. Modem ( Modulator Demodulator)
a. Gambar Modem
Modem adalah
singkatan dari Modulator-Demodulator. Modulate adalah proses
penerjemahan data dari digital ke analog sehingga bisa ditransmisikan.
Demodulate adalah sebaliknya, proses menerjemahkan dari analog ke
digital.
b. Karakteristik Modem
1. Mekanik
2. Elektrik
3. Fungsional
4. Prosedural
Kegunaan / Fungsinya :
• Mekanik : hubungan fisik antara DTE-DCE
• Elektrik : level voltase & waktu perubahan voltase DTE-DCE harus sama, misal NRZ-L
• Fungsional : fungsi DCE dalam kategori data, kontrol, waktu, dan ground.
• Prosedural : urutan kejadian dalam mentransmisikan data
c. Cara Kerja Modem
Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier)
dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang
memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal
pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan
baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah
alat komunikasi dua arah.
Dalam kerjanya,
modem melakukan proses modulasi dan demodulasi terhadapdata yang
dipancarkan. Modem menerima rangkaian pulsa biner dari periferal
komputer, kemudian memodulasikarakteristik sinyal analog (level
tegangan, frekuensi atau fasa) agar dapat disalurkan melalui saluran
telepon atau cablelines. Sedangkan pada si penerima, sinyal yang
ditumpangi ini oleh rangkaian demodulator dipisahkan kembali dari sinyal
yang menumpanginya sehingga dapat dibaca oleh komputer, proses ini
dinamakan demodulasi. Standarisasi darimodulasi dewasa ini berfungsi
untuk mencapai kecepatan yang lebih baik lagi. Pada awalnya kecepatan
dari modem ini adalah 300 bps dan dewasa ini telah mencapai 56 Kbps.
Kecepatan modem itu sendiri sekarang ini sudah cukup cepat dibanding
dahulu, tetapi untuk penggunaannya di Indonesia masih dibatasi dengan
kurang bagusnya jaringan telepon yang tersedia. Saat ini kecepatan modem
yang sering digunakan di Indonesia adalah sebesar 56Kbps, tetapi dengan
kondisi jaringan telepon yang ada, kecepatan tersebut mungkin maksimal
hanya sekitar 33.6 Kbps saja.
d. Keuntungan dari Modem
Keuntungan dari
akses jaringan internet lewat cable modem juga meliputi semua
keuntungan koneksi internet dengan menggunakan telephone modem yang umum
digunakan saat ini untuk rumah tangga, namun tidak lagi dibutuhkan
saluran telepon untuk internet, sehingga saluran telepon tidak selalu
sibuk, ditambah lagi dengan kecepatannya yang tinggi, dan waktu koneksi
yang tidak dibatasi. Namun hal yang terakhir ini bisa juga merupakan
kerugian jika ditinjau dari sisi lain, hal ini akan kita bahas kemudian.
Satu lagi
keuntungan yang agak menonjol dari cable modem adalah bahwa satu cable
modem bisa dipakai bersama-sama oleh beberapa komputer sekaligus,
misalnya jika anda mempunyai lebih dari satu komputer di rumah yang
terhubung dengan jaringan lokal kecil-kecilan, maka seluruh jaringan
tersebut bisa menikmati internet juga. Hal ini biasanya dilakukan dengan
memasang sebuah Hub ke cable modemnya, kemudian komputer-komputernya
dihubungkan ke Hub tersebut. Tentu saja anda bisa juga melakukan hal ini
dengan telephone modem biasa, tetapi ukuran bandwidthnya jauh lebih
kecil daripada cable modem, sehingga tidak efektif karena hanya sedikit
data yang bisa lewat dalam satu saat, apalagi jika komputernya cukup
banyak.
Selain
digunakan di rumah tangga, tentu saja cable modem memiliki peluang besar
untuk digunakan di area lain, misalnya bisnis. Kantor-kantor yang masih
menggunakan ISDN atau teknologi lain yang sekelas dengan cable modem
tetapi lebih mahal, akan sangat senang jika ada solusi cable modem
dengan harga yang lebih murah.
e. Kerugian Dan Solusinya
Apabila anda
tidak ingin seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak, untuk
mengakses jaringan internet tanpa pengawasan (atau di luar jam-jam yang
ditentukan), ini adalah hal yang patut dipertimbangkan.
Masalah ini
tidak terlalu sulit dipecahkan jika anda menggunakan Operating System
yang menggunakan konsep multi-user, seperti misalnya Linux, di mana anda
bisa membuat beberapa user (mungkin sejumlah anggota keluarga anda),
yang masing-masing diberi hak berlainan. Namun tentunya pengguna
Operating System seperti itu belum banyak untuk rumah tangga yang pada
umumnya menggunakan Operating System Windows atau Macintosh.
Solusi lainnya
mungkin tidak seefektif jika anda menggunakan OS multi-user, tetapi
biasanya dilakukan melalui pembatasan dari program pengakses internet,
contohnya web browser (misalnya Netscape atau Internet Explorer) dan
program percakapan (misalnya mIRC), yaitu dengan memasang password, yang
hanya diketahui oleh anda, untuk menjalankannya, maka setiap anggota
keluarga lain akan menggunakan internet, harus dengan ijin anda.
Sepengetahuan penulis ada beberapa program shareware yang memang
bertujuan untuk memasang password untuk menjalankan program-program
tertentu. Program-program shareware bisa dicari di Download.com.
Kekurangan lain
dari cable modem adalah kecepatan upstream (data keluar) yang tidak
sebanding dengan kecepatan downstream (data masuk), hal ini membuat
cable modem kurang sesuai jika dijadikan pilihan utama untuk membuka
server, misalnya web atau FTP server. Jika anda benar-benar membutuhkan
koneksi yang memadai untuk server, maka Anda sepertinya membutuhkan
koneksi T1 atau yang lebih baik.
4. Router
a. Gambar Router
Router
adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah
proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
b. Karakteristik Router
Router mempunyaikarakteristik alat sebagai berikut :
1. Mempunyai adaptor dan spesifikasi yang berbeda
2. Mempuyai internet in / WAN
3. Mempunyai internet out / LAN
4. Mempunyai reset switch
5. Mempunyai indikator porwer
6. Mempunyai antena (jika wirelles)
c. Cara Kerja Router
Cara kerja
router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket
data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen
atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan
pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan
skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya
alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua
pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan
yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan
penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router
dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen
jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh:
segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain
itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat
protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya
NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan
segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda
(seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen
jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan
bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat
router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan,
penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak
menghubungkan jaringan kita ke Internet.
d. Keuntungan Dan Kerugian Router
Keuntungan Menggunakan Router
Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan router pada jaringan adalah :
1. Isolasi
trafik broadcast : Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena
trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
2. Fleksibilitas : Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
3. Pengaturan prioritas : Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol
4. Pengaturan konfigurasi : Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
5. Isolasi
masalah : Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan
masalah yang terjadi diisolasi pada LAN tersebut.
6. Pemilihan jalur : Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
Kerugian Menggunakan Router
Kerugian yang terjadi dengan menggunakan router adalah :
1.
Tergantung pada protocol : Router yang beroperasi pada lapisan network
OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai dengan protokol yang
diimplementasikan.
2. Biaya :
Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead
pemrosesan pada router lebih besar sehingga throughput yang dihasilkan
dapat lebih rendah daripada bridge.
3.
Pengalokasian alamat : Dalam internetwork yang menggunakan router,
memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti
mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
4. Sistem tak terjangkau : Penggunaan routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.
5. Hub
a. Gambar Hub
Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk
menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat
optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja
pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
b. Karakteristik Hub
Hub awalnya
mensupport kecepatan ethernet 10 Mbps. Namun dewasa ini banyak hub
memiliki kecepatan data 100 Mbps. Beberapa jenis hub mendukung dua
kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal dengan dengan dual-speed hubs.
Karakteristik Hub :
- Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).
- Tidak dapat membaca paket-paket data.
- Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.
- Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan di jaringan termasuk yang mengirim data.
Dapat memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan ke tujuan.
c. Cara Kerja Hub
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical Layer).
Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui
kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat ini
adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada
hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang
berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan.
Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah
diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colossion lebih sering terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang
sama) sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan
pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang
terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket data yang baru
maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan transfer data.
Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port. Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung pada komputer menjadi lambat.
6. Bridge
a. Gambar Bridge
Bridge
adalah peralatan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan yang
mempunyai media komunikasi dan topologi berbeda tetapi mempunyai
protokol yang sama.
Contoh, jaringan yang menggunakan kabel fiber optic bisa dihubungkan dengan jaringan kabel coaxial dan jaringan yang menggunakan topologi ring bisa dihubungkan dengan jaringan bertopologi star.
b. Karakteristik Bridge
1. Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
2. Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
3. Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
4. Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
5. Dapat merawat address table.
c. Cara Kerja Bridge
Bridge
memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada
masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data
yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge
menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan
ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket paket diteruskan ke segmen
tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah pesan rusak agar tidak
menyebar keluar dari satu segmen.
7. Repeater
a. Gambar
Repeater adalah peralatan yang berfungsi memperkuat sinyal di dalam jaringan komputer.
b. Karakteristik Repeater
1. Karakteristik REPEATER :
2. Mempunyai kelemahan tidak dapat melakukan filter traffic jaringan.
3. Data yang masuk ke port repeater akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa memperhitungkan apakah data dibutuhkan atau tidak.
c. Cara Kerja Repeater
Repeater pada
umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan
lagi yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran
akan lebih jauh. Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh
pula daya jelajahnya. Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang
tinggi misalnya di puncak Gunung, atau Bukit , Antennanya pun di
instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan
jarak jangkau repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat
area dari lokasi tsb dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas,
maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata kita memandang, sampai sanalah
area yang dapat dicover oleh repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat
keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya lebih jauh dari
pandangan kita.
Peformance
sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater,
sensitivitas, serta sel;ektivitas dari repeater itu sendiri. Untuk
meningkatkan kekuatan pancaran, selain meletakkan repeater pada tempat
yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan penguatan ( gain ) yang
besar.
8. Access Point
a. Gambar
Access Point
adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah
WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat
pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point
sering disebut juga base station.
b. Karakteristik Access Point
Interface untuk
mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP
melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router.
Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal,
langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP.
Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena
tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih
mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk
mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP
melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
- Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
- Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
- Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
- dsb
Beberapa
konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP
server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang
ditentukan.
nice information min
ReplyDeletePower supply hp